Dalam dunia bisnis yang kompetitif, pemilik usaha seringkali takut untuk berinovasi karena khawatir akan perubahan besar yang dapat merusak pola sebelumnya. Akan tetapi, filosofi Kaizen memiliki pendekatan yang berbeda. Filosofi asal Jepang yang berarti ‘bergerak ke arah menuju yang lebih baik’ ini telah menjadi ideologi berbagai perusahaan multinasional dalam mencapai perkembangan yang berkelanjutan.
Asal usul Kaizen
Ternyata filosofi ini pertama kali diterapkan oleh salah satu perusahaan mobil paling populer di dunia, lho! Yap, Toyota! Setelah Perang Dunia ke-2, Toyota menerapkan Kaizen melalui sistem manajemen produksinya. Sebagaimana kita ketahui, budaya kerja Jepang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesederhanaan, kedisiplinan, dan kolaborasi. Kaizen mengajarkan semua anggota organisasi untuk bertanggung jawab atas perbaikan proses kerja agar menjadi lebih efektif dan efisien.
Kaizen juga cocok diterapkan oleh UMKM
UMKM umumnya memiliki sumber daya yang terbatas, baik dalam waktu, modal, maupun tenaga kerja. Kaizen akan mendorong UMKM untuk senantiasa melakukan perbaikan melalui perubahan-perubahan kecil alih-alih perubahan besar. Sebagai contoh, pencatatan transaksi yang mulanya manual, kini dilakukan secara otomatis dengan digitalisasi kasir. Pendekatan ini memungkinkan UMKM untuk terus berkembang tanpa harus terbebani dengan perubahan radikal yang berpotensi mengganggu operasional sehari-hari.
Gimana caranya menerapkan Kaizen di usaha kecil?
Kamu bisa mulai menerapkan filosofi ini dengan cara-cara berikut.
- Identifikasi Area yang Dapat Diperbaiki
Coba kamu lihat proses yang berjalan saat ini. Apakah ada pemborosan waktu atau sumber daya? Misal, waktumu melakukan hal lain terhambat karena pencatatan transaksi yang masih manual atau bahan baku sering kali terbuang karena inventarisasi yang tidak efektif.
- Identifikasi Area yang Dapat Diperbaiki
- Libatkan Semua Tim Untuk Evaluasi
Kalo kamu punya pegawai, libatkan mereka dalam diskusi untuk mencari solusi. Kalau kamu single fighter dalam berusaha, kamu juga bisa melibatkan anggota keluarga atau teman untuk memberikan masukan. Setelah kamu menerapkan perubahan itu, teruslah evaluasi hasilnya. Jika berhasil, jadikan kebiasaan. Jika belum optimal, perbaiki lagi. Kaizen mendorong siklus rencanakan-lakukan-evaluasi-eksekusi.
- Libatkan Semua Tim Untuk Evaluasi
- Fokus Pada Perubahan Kecil dan Pergunakan Teknologi Sederhana
Fokuslah pada perubahan kecil yang bisa langsung kamu terapkan. Contohnya, gunakan QRIS Soundbox Netzme supaya pelangganmu gak perlu ribet transfer dan kamu gak perlu merapikan laporan transaksi secara manual. Dengan QRIS Soundbox Netzme, selain transaksi jadi lebih praktis, usahamu juga jadi makin aman karena verifikasi suara dan nominal instan di tiap transaksi yang berhasil. Keliatannya sederhana (wicis emang sederhana), tapi efeknya luar biasa!
- Fokus Pada Perubahan Kecil dan Pergunakan Teknologi Sederhana
Filosofi Kaizen menawarkan pendekatan sederhana, namun kuat untuk membantu usaha kecil tumbuh dan berkembang. Dengan fokus pada perbaikan kecil yang konsisten, pelaku UMKM dapat menciptakan dampak besar dalam jangka panjang. Dalam perjalanan bisnis, selalu ingat bahwa perubahan kecil hari ini adalah pondasi kesuksesan besar di masa depan!